Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Sisa Sayuran Dan Buah-Buahan Menggunakan Aktivator Air Nenas
DOI:
https://doi.org/10.31943/abdi.v5i1.85Keywords:
Pupuk Kompos, Sampah Organik, Aktivator, Air NenasAbstract
Pengelolaan sampah yang tidak tepat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Limbah dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, tifus, kolera, penyakit jamur dan cacingan. Pembuangan sampah yang tidak tepat selain berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan. Cara mudah dan cepat dalam pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos salah satunya dengan menggunakan aktivator air nenas. Mitra dalam program pengabdian ini yaitu desa Mayang Pongkai yang terletak di Kabupaten Kampar. Mitra terdiri dari 5 orang petani yang sudah dipilih oleh Kepala Desa dan bersedia mengikuti program/ kegiatan pengabdian ini. Mitra dalam program pengabdian ini merupakan petani kelapa sawit. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyadarkan para mitra, mengajarkan dan mendampingi mitra membuat/ memproduksi pupuk kompos dengan aktifator air nenas. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu focus group discussion (FGD) yang berlangsung selama 2 minggu (4 kali pertemuan) dengan frekuensi pertemuan 2 kali per minggu di ruang aula desa Mayang Pongkai dan role play pembuatan aktifator air nenas selama 7 hari dan pembuatan pupuk kompos dengan aktifator air nenas berlangsung selama 11 hari di RT 020 RW 007 desa Mayang Pongkai. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan selanjutnya diolah menggunakan SPSS. Dari evaluasi kegiatan pengabdian yang dilakukan pada ibu – ibu di RT 020 RW 007 Desa Mayang Pongkai diperoleh hasil tingkat pengetahuan/ pemahaman mitra dalam mendaur ulang sampah meningkat sebesar 80% dan kemampuan mitra untuk membuat pupuk kompos menggunakan aktivator air nenas meningkat sebesar 100%